1. Author :
Vitriri
2. Cast :
- Lee Jin Ki a.k.a Onew
- Han Mi Kyo (OC)
- All SHINee Member
- Other cast.
Annyeong….
Ini FF murni buatan admin sendiri loh… Jadi ini hanya sekedar karangan yang
bersifat fiktif !!
Wacchhhh…
finally part terakhirnya terselesaikan juga.
Semoga
reader-deul pada suka ya…!!^^
No Copy, No Silent Readers, and No Bash.
Happy
Reading ~
____________________
“WAE
??” teriaknya refleks. “Oppa… aku ingin tinggal di Gangnam bersama Eomma,
sampai aku melahirkan Aegiya, boleh ?” kataku manja. Dia mendesah dalam dan
menatapku dengan sendu.
“Nde
arasseo, asal kau jangan terlalu merepotkan Eomonim !” aku mengangguk dan
tersenyum kearahnya. Lantas ku cium pipinya sekilas. CHU~
“Gomapda
Oppa hehe~ !”
“Aishh
dasar…” umpatnya sambil merangkul pundakku.
“Oppa,
tapi kau juga harus tinggal bersamaku disana !” kataku. “Mwo ? shireo…, kalau
aku di Gangnam bagaimana dengan nasib pekerjaanku nanti hah ?” katanya yang
langsung membuatku kecewa. “Jadi pekerjaan Oppa lebih penting dibandingkan
denganku, istrimu sendiri ?” tanyaku marah. Sedangkan dia terkekeh melihatku,
dasar menyebalkan.
Mikyo Pov End
Onew Pov
Aigoo…
lihatlah ekspresinya itu, sungguh lucu. Dia pikir aku mau berada jauh darinya,
jelas tidak lah. Baru saja kami berbaikkan, mana mungkin aku tidak mau tinggal
bersamanya meskipun ada hal yang sangat penting dan mendesak, aku lebih
mementingkan istriku sendiri, karena dia adalah segala-galanya bagiku.
Pletakk…
aku menjitaknya pelan karena aku sudah tidak tahan melihat tingkah pabonya itu.
“Pabo.”
Ejekku. “YA !! Oppa sakit, kenapa kau memukulku ?” bentaknya kesal sambil
mengerucutkan bibirnya. Aduh aku sudah tidak tahan lagi melihat bibir mungilnya
itu, langsung saja ku kecup bibirnya itu dengan lembut.
CHU~
“YA
!! Pabo, mana mungkin aku tidak tinggal bersama istriku, aku kan suamimu !” kataku selepas mengecup
bibirnya sekilas.
“Habisnya…
kau tadi bicara seperti itu.”
“Mianhae…
aku tadi hanya bercanda, yasudah ayo kita pulang !” kugandeng tanganya menuju
keluar.
“Eoddiya
?” tanyanya polos. Aigoo dia itu bodoh atau apa sih, sebenarnya otaknya itu dia
taruh dimana. Dan bagaimana dia bisa jadi seorang Dokter kalau otaknya seperti
itu.
“Aissh…
ya ke Gangnam lah, mau kemana lagi memangnya, kan
kau sendiri yang meminta ke sana
!” ucapku kesal. “Aah ye, kkaja !” katanya cengengesan.
_______________________
# 1 Month
Later
Sudah
sebulan kami berdua tinggal di kediaman keluarga Han, demi menuruti kemauan
istriku, Lee Mikyo. Kedua mertuaku juga tidak keberatan dengan hal ini, asal
kami berdua tinggal bersama-sama dan dalam keadaan baik-baik saja. Akhir-akhir
ini Mikyo sudah tidak mual lagi seperti dulu di awal kehamilannya, jadi aku
tidak terlalu mengkhawatirkannya.
“Chagiya…
ireona !! aku perlu teman malam ini, kenapa kau tidur duluan tanpa menungguku
pulang kerja hah ?” omelku sambil menggoyangkan tubuhnya yang sudah terlelap.
“Hmmmmh…”
lenguhnya sembari mengerjapkan mata dan menatapku. Aku tersenyum kearahnya.
“Annyeong…
hehe~, Oppa pulang !!” kataku. Lalu dia bangkit dan duduk bersandar di kepala
kasur. “Ah kau kapan sampai ?” tanyanya. “30 menit yang lalu kurasa, oh ya
kenapa kau tidur duluan dan tidak menyambut suamimu ini pulang dari kerjanya ?”
keluhku.
“Mianhae…
aku lelah Oppa jadi aku memutuskan tidur duluan !”
“Mwo
?? kan sudah kubilang jangan melakukan
pekerjaan yang melelahkan, kau kan
sedang hamil, aku takut kau dan Aegiya nanti kenapa-napa !” omelku sambil
mengelus rambutnya.
“Habisnya…
aku bosan Oppa, aku tidak suka berdiam diri di rumah terus, 3 bulan yang lalu
Lee Eomonim sudah menyuruhku cuti bekerja, aku sangat bosan Oppa meskipun ada
Eomma di rumah !” jawabnya. “Nde, nde, nde arasseo ! Oppa minta maaf ya, Oppa
tidak bisa menemanimu setiap hari dan setiap Oppa pulang, hari sudah larut !”
kataku sembari memeluknya.
“Nado
mian, aku-lah yang telah mempersulitmu untuk pulang dari Seoul ke Gangnam setiap
hari
!” katanya tulus. “Gwenchana… aku akan melakukan semua yang kau minta, karena
aku mencintaimu dan aku tidak mau kejadian 1 bulan yang lalu terulang lagi !!”
jelasku sambil menatap dalam manik matanya. “Gomapda.” Dia memelukku kembali.
“Cha~
ayo kita tidur !” dia mengangguk. “Tapii… Chagiya~ ?” ucapku. “Ye ?”
“Ppopo
hehe~ !” dia mendecak dan tersenyum kearahku, lalu dia mendekat dan kami
berciuman lembut.
Onew Pov End
Mikyo Pov
Aku
terbangun ketika terkena sinar matahari yang lewat di sela-sela jendela kamar
kami.
Kutolehkan
kepalaku ke arah samping, dan kudapati Suami yang sangat kucintai ini sedang
terlelap dengan damai, hari ini adalah hari libur jadi dia tidak pergi bekerja,
tapi kami berencana pergi bersenang-senang nanti. Kupandangi terus wajahnya
yang sedang tertidur, rasanya aku tidak akan bosan melihat tampangnya terus
menerus, tiba-tiba saja aku teringat kejadian 1 bulan yang lalu, kejadian yang
membuatku dan dia terpisah untuk sementara waktu akibat ulahku sendiri, aku
sangat menyesal. Dan…
“Tidak
usah memandangiku seperti itu, aku tahu aku memang tampan !” ucapnya tiba-tiba,
jadi dia sudah bangun. “Heh ? Oh kau sudah bangun, dan jangan beranggapan kalau
kau itu tampan, kau tahu kau itu sangat jelek Tuan Lee, dan kapan aku memandangimu
?” belaku seraya memalingkan wajahku darinya karena malu, pasti wajahku
sekarang sudah memerah.
“Aku
memang sangat tampan, kalau tidak begitu kau tidak akan menikah denganku,
benarkan ?” katanya. “Oppa… dimana letak ketampananmu itu, aku menikah denganmu
itu karena kasihan, aku takut kau hidup melajang sampai tua.” Ucapku.
“YA!!
Kasihan katamu ? asal kau tahu ya, sebelum aku menikah denganmu, aku terpaksa
putus dengan kekasihku yang berada di Amerika dan itu gara-gara dirimu, bahkan
aku selama di Amerika, aku sangat popular di kalangan para yeoja, jadi kau
sangat beruntung bisa menikah denganku.” Ucapnya dengan sombong. “Kata siapa
aku beruntung menikah denganmu ? aku tidak suka dengan namja sombong sepertimu
Oppa !” kataku kesal sambil beranjak dari ranjang tapi di tahan olehnya.
“Chagiya~…!”
ucapnya manja. “Mwo ?”
“Morning
kiss-nya mana ?” rengeknya manja. Aku langsung menoleh kearahnya. “Morning kiss
? shireo, pagi-pagi kau sudah membuatku kesal Oppa, aku tidak akan memberinya
!” bentakku dengan pelan. “Wae ? itukan kegiatan wajib kita setiap paginya
Chagi…”
“Terus
? sudahlah aku mau mandi dulu !” lalu aku segera menuju ke kamar mandi, tapi
saat aku sampai didalam, tiba-tba pintu kamar mandi di buka oleh seseorang, dan
itu membuatku kaget juga langsung menutupi bagian tubuhku yang sudah terbuka.
“Chagiya~
bolehkah aku mandi bersamamu ?” kata orang itu, yang kuketahui adalah suamiku
sendiri. “Aisshh… Oppa, kenapa kau masuk, cepat keluar aku mau mandi !”
bentakku kesal sambil tetap menutupi tubuhku. “Chagi… ayolah kita kan suami-istri jadi gak apa-apakan mandi
berdua, dan untuk apa kau menutupi tubuhmu seperti itu, aku sudah melihat
semuanya secara detail mengenai tubuhmu, karena kau adalah istriku !” ucapnya
sambil mendekat kearahku. Sedangkan aku memundurkan tubuhku sampai menyentuh
tembok.
“YA!
Oppa… jangan mendekat, stop! Oppa kumohon berhenti disitu !” ucapku gemetaran,
tapi kenapa aku seperti ini ya, dia kan
suamiku jadi boleh-boleh saja kan
kalau dia menyentuhku bahkan lebih, tapi ini tidak boleh terjadi, bukankah ini
masih pagi, lagian aku juga masih malu berhadapan langsung dengannya dalam
keadaan seperti ini, kecuali di tempat tidur.
Dia
sama sekali tidak mendengar omonganku dan sekarang tubuhnya sudah menempel di
perut buncitku, bahkan hidung kami-pun sudah bersentuhan. “Lee Mikyo… aku sudah
tidak tahan melihatmu seperti ini !” ucapnya seduktif sambil memiringkan
kepalanya bersiap untuk menciumku.
Chu~
Kurasakan
dan kunikmati ciuman yang ia berikan dengan tulus itu, setiap lumatan selalu
kubalas dengan sayang. Lidah kami saling bertautan hingga setiap decakan yang
berasal dari ciuman intim ini telah memenuhi ruang kamar mandi kami. Tangannya
sekarang sudah berani meraba punggung polosku yang sudah halfnaked sejak tadi dan
yang satunya menekan tengkukku untuk memperdalam ciuman kami. “Hengmmmmh
Ohppahh…!” lenguhku di sela-sela ciuman ini. “Ye?” ucapnya. “Berhenti sampai
disini, aku mau mandi, bukankah kau juga mau mandi bersamaku ?” tawarku. Dia
tersenyum.
“Baiklah…!”
katanya.. “Mianhae… kita teruskan lagi nanti malam, bagaimana ?” ucapku
tersenyum, dan itu membuat suamiku kembali sumringah, dasar! jika berhubungan
dengan yadong pasti dia langsung senang.
“Nde…
kkaja ayo kita mandi !”
“Tapi
dengan syarat, jangan sampai menyakiti Aegiya ok ! dan aku akan melayanimu
sampai kau puas karena malam ini yang terakhir, sebab usia kandunganku sudah
mencapai
5
bulan !”
“Nde
arasseo, saranghae !” ucapnya. “Nado Saranghae.”
Mandi di skip
>>
Mikyo Pov End
__________________________
# 4 Month
later
“Akkkkhhhh…
Oppahhkk ! sakit… ah perutku sakit, tolong Eomma… Dongguk-ahh… siapapun akkh
sakit !” racau Mikyo saat berbaring di kamar tidur sambil memegangi perutnya
yang terasa sakit.
Clekk…
“Chagiya~
wae ? ada apa denganmu ?” tanya Onew yang baru saja masuk ke kamar.
“Oppa…
sepertinya aku mau melahirkan, cepat tolong aku !” kata Mikyo dengan wajahnya
di penuhi dengan keringat dingin.
“Ya
baiklah, sekarang tarik nafasmu terus buang dengan teratur ok, lakukan seperti
itu lagi dan lagi, aku akan membawamu ke rumah sakit !” kata Onew panik sembari
menggendong Mikyo ala bridal Style menuju mobil.
“Onew
Hyung… ada apa dengan Nunna ? apa dia mau melahirkan ?” tanya Dongguk dengan
panik saat berpapasan dengan mereka berdua di ruang tamu. “Nde… dimana Eomonim
dan Abonim sekarang ?” tanya Onew sambil tetap berjalan keluar dengan diikuti
Dongguk.
“Mereka
berdua sampai sekarang belum pulang, bagaimana ini !” kata Dongguk sambil
membukakan pintu mobil.
“Kalau
begitu kau tidak usah ikut kami ke rumah sakit, hubungi saja mereka berdua dan
beritahu kalau Mikyo akan melahirkan.” Kata Onew pada Adik iparnya itu.
“Ye
Ageseumnida !” kata Dongguk.
Saat
di perjalanan, Onew berusaha menghubungi kedua orangtua-nya dan Choi Hyemi yang
telah menjadi Dokter kandungan Mikyo selama ini, ia juga menghubungi Ke-4
sahabatnya itu.
Sesampainya
di rumah sakit, Lee Mikyo langsung ditangani oleh para perawat sekaligus Dokter
Hyemi.
Di
dalam ruangan bersalin, Lee Mikyo berusaha untuk mengeluarkan jabang bayi yang
berada di dalam perutnya itu, dengan di temani sang suami yang sejak tadi
selalu menenangkan Mikyo sambil menggenggam tangannya dan sesekali mengelap
keringat dingin istrinya.
“Ayo…
tarik nafas…terus keluarkannn fuuuhh… lagi tarik nafas, buang fuuuhhh…, ayo
Chagi… kau pasti bisa, saranghae !” kata Onew untuk memberikan intruksi dan
menyemangati istrinya.
“Aakkh
Oppa sakit, sakit sekali, aku tidak kuat Oppa…!” rintih Mikyo sambil meremas
tangan Onew yang digenggam olehnya. “Oppa mohon berusahalah, kau pasti kuat
Chagiya~ Fighting !” ucap Onew.
“Benar
Mikyo-ya ayo berjuanglah, kepala bayimu sudah terlihat, kuatkan dirimu !” ujar
Hyemi, Dokter kandungan yang membantu proses persalinan Mikyo.
Selang
1 jam, akhirnya anak mereka berhasil keluar dengan selamat, apa kalian tahu,
ternyata anak mereka bukan 1 melainkan 2 sekaligus, ya anak mereka memang
kembar. Sang Eomma langsung pingsan saat bayi itu keluar.
“Ooeeekkk…ooeeekkk…!”
tangis bayi itu bersama-sama.
“Chukkae…
anak kalian kembar dan semua yeoja, tapi mianhae… Mikyo-ya untuk sementara akan
tertidur karena kelelahan saat proses kelahiran tadi !” ucap Hyemi yang sudah
akrab dengan mereka berdua, oh ya sekarang Choi Hyemi juga sudah resmi menjadi
yeojachingunya Jjong 1 bulan yang lalu.
Onew Pov
Tidak
kusangka kami akan mempunyai putri kembar, sebelumnya aku memang tidak menyuruh
Mikyo untuk USG waktu ia hamil, agar saat bayi kami keluar nanti akan menjadi
surprice dan pula kami akan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Biarlah Tuhan yang
mengurus ini semua. Sedangkan yang kami lakukan hanya berdoa dan berusaha untuk
merawat Aegiya selama di dalam kandungan. Aku sangat bersyukur.
Terima
kasih Ya Tuhan! Engkau telah menyelamatkan kedua buah hati kami beserta
Eomma-nya. Semoga anak yang kau anugerahkan pada kami ini kelak menjadi anak
yang berbakti pada orangtua-nya dan siapapun.
“Chukkae…
anak kalian kembar dan semua yeoja, tapi mianhae… Mikyo-ya untuk sementara akan
tertidur karena kelelahan saat proses kelahiran tadi !” ucap Hyemi.
“Nde
arasseo, gomapda Hyemi-ssi !” ujarku padanya. Dia mengangguk dan tersenyum.
__________________
# 2 Day Later
Sedih
rasanya, selama dua hari ini, Mikyo sama sekali belum siuman dari pingsannya.
Sekarang
yang berada di dalam ruangan rawat ada 4 orang termasuk istriku, Dongguk dan
Eomonim saat ini sedang menggendong kedua anak kembar kami masing-masing.
Sampai sekarang aku belum memberikan nama yang cocok untuk buah hatiku bersama
Mikyo, karena aku dulu sudah berjanji padanya akan memberikan nama
bersama-sama.
“Onew-ah…
sebaiknya kau pulanglah dan beristirahat, semenjak istrimu melahirkan kau sama
sekali tidak pulang kerumah, kau pasti sangat lelah, biarkan Eomonim dan
Dongguk-ah yang menjaga Mikyo-ya dan anak kalian disini !” perintah Eomonim
khawatir sedangkan Dongguk-ah hanya mengangguk menyetujui.
“Tidak
apa-apa Eomonim, aku akan menemani Mikyo-ya sampai ia siuman !” balasku sambil
tersenyum.
“YA!!
Hyung… lihatlah wajahmu di depan kaca, lingkaran hitam di sekitar matamu itu
semakin terlihat, jika kau tidak beristirahat !” ucap Dongguk. Aku tersenyum.
“Gomawo atas perhatianmu Dongguk-ah, tapi aku tetap tidak mau pulang !” kataku
sambil menggenggam tangan istriku sejak tadi.
“Yasudah
kalau begitu, terserah Hyung sajalah.”
“Chagiya~…
kau sangat manis dan lucu, jadi cepat suruh Appa-mu yang keras kepala ini
beristirahat, arasseo !” kata Eomonim kepada salah satu buah hati kami.
“Nde…
suruh Appa-mu yang jelek itu untuk pulang, dan buatlah Eomma-mu yang sedang
tidur itu cepat bangun agar kedua keponakan Samchon ini mendapatkan nama yang
bagus dan cantik, bagaimana ?” ujar Dongguk juga sambil melirikku. Sedangkan
aku hanya melihat tingkah mereka berdua sambil tersenyum bahagia. Tak lama
kemudian, tangan Mikyo yang berada digenggamanku ini perlahan bergerak.
Syukurlah istriku sudah siuman.
“Chagiya~…
apa kau sudah sadar, kau baik-baik saja ?” ucapku panic sekaligus senang.
“Oppa…”
panggilnya sambil mengerjapkan matanya. “Nde ini aku !” Eomonim dan Dongguk
yang melihat ini pun langsung mendekat ke arah kami berdua.
“Mikyo
Nunna… kau sudah bangun, syukurlah !” kata Dongguk senang. “Cepat panggil
Dokter Hyemi sekarang !” perintah Eomonim pada Dongguk. Dia langsung mengangguk
dan memanggil Dokter Hyemi keluar sambil tetap menggendong keponakannya.
________________________
# 3 Years
Later- - - - - @ Lee Apartment
“Oppa…
cepat mandikan Eunjin dan Eunmi sekarang, kalau tidak cepat-cepat kita akan
terlambat !” teriak istriku yang sedang berada di dapur. Aku mendecak kesal.
“Arasseo…!” teriakku dari ruang tengah yang sekarang sedang menemani Eunjin dan
Eunmi bermain tadi.
Setelah
itu, aku menggendong kedua buah hatiku ini menuju ke kamar mandi. Lalu kami
ber-4 bersiap-siap untuk sarapan.
“Aangg…
ayo buka mulutnya!” ucapku pada kedua buah hati kami saat menyuapkan sarapan
untuk mereka. “Aemmhh… mashita Appa !” kata Eunmi sambil tersenyum.
“Ya
yalah… masakan Eomma, memang selalu enak dan lezat !” ucap Mikyo membanggakan
diri.
“Eomma…
kapan Dongguk Samchon kesini ? Eunjin sudah sangat melindukannya !” kata Eunjin
manja dengan logat anak kecil. “YA!! Eunjin-ya baru kemarin kau bermain
dengannya, masa sekarang rindu lagi ?” omelku pada Eunjin. Sedangkan ia hanya
menunjukkan tampang kesalnya padaku setelah itu.
“Bialin…
kalna Eunjin sangat sayang pada Dongguk Samchon, dan Appa sangat jelek, Eunjin
tidak suka !” bela Eunjin. “Nde… Appa, kenapa malah-malah sama Eunjin-ya ?
Eunmi juga suka sama Dongguk Samchon, kalena Samchon baik sekali pada kami,
bahkan Samchon seling membelikan mainan mobil-mobilan yang sangat bagus !” ujar
Eunmi yang juga membela Eonni-nya itu. Sedangkan sang Eomma hanya terkekeh
melihat tingkah kami bertiga.
“Mwo
? kalian itu bukan namja tapi yeoja, seharusnya kalian berdua bermain boneka
bukan mobil-mobilan, akan aku kasih pelajaran untuk Dongguk-ah nanti karena
sudah berani menghasut kedua malaikat kecilku ini !” omelku. “Sudahlah Oppa…
mereka masih kecil dan polos, jadi biarkanlah, setidaknya mainan yang Oppa
belikan untuk mereka kan
dipergunakan juga setiap hari !” kata istriku menenangkan sambil mengelus
punggungku dengan penuh kasih sayang. Aku tersenyum kearahnya.
Selalu
saja begini, hanya dia seorang yang bisa membuatku terlena. “Hihihihi… Appa sepelti
anak kecil, suka malah-malah dan maunya belmanja telus-telusan sama Eomma !”
kata putri bungsuku sambil cengengesan, Lee Eunmi.
“Hah
? apa katamu ?” tanyaku kesal.
“Sudah-sudah
cepat selesaikan sarapannya Oppa, kalau tidak cepat-cepat kita akan terlambat
ke pernikahan Jjong Oppa, juga kalian berdua cepat habiskan sarapannya, agar
nanti kita bisa bertemu dengan Dongguk Samchon, arasseo !” kata Mikyo sambil
tersenyum senang kearah kami bertiga.
“Jinjjayo~?”
ucap mereka bebarengan. “Nde.” Mikyo mengangguk. “Alasseo Eomma, Salanghae… !”
kata Eunjin. “Appa… meskipun Appa menyebalkan Eunmi juga sangat mencintai Appa,
Salanghae !” ucap Eunmi. “Appa I Hate You…!” kata Eunjin yang membuatku
membelalak kaget.
“Hah
? siapa yang mengajarkan kau berbicara seperti itu ?” tanyaku kesal.
“Lahasia
haha~ !” kata Eunjin sambil tersenyum evil, mirip sekali dengan Dongguk. Dan
sekarang mereka berdua malah menertawaiku bersama-sama.
“Lee
Eunjin… Lee Eunmi… tidak boleh bersikap seperti itu ya pada Appa, Appa itu
sangat sayang pada kalian berdua, jadi selalu bersikap baiklah pada Appa mulai
sekarang !” tutur istriku yang membelaku. Hahaha gomapda nae anae. Kulihat
mereka berdua langsung diam dan menunduk takut juga kesal.
“Ye
Eomma… alasseo, Eunjin memang salah, Mianhae Appa !” ucap Eunjin sambil menatap
ke Eomma-nya terus menatap kearahku. Aku tersenyum. “Nde gwenchana !” ucapku
sambil mengacak rambut putri sulungku pelan.
“Eunmi
juga minta maaf ya Appa, Eunmi sudah membuat Appa kesal !” kata Eunmi, putri
yang lebih dekat denganku daripada Eunjin, Eonni-nya.
Setelah
itu kami ber-4 menuju ke mobil dan bergegas menuju ke tempat acara pernikahan teman
kami, Kim Jonghyun dan Choi Hyemi berada.
Lee
Eun Jin dan Lee Eun Mi, itulah nama yang kami berikan pada mereka. Sekarang usia
mereka sudah 3 tahun. Mereka berdua sudah mulai lancar berbicara. Dan juga
sudah bisa berjalan sejak 2 tahun yang lalu, bahkan kadang-kadang mereka sering
berlari-lari di dalam rumah. Sehingga dulu Eunmi pernah terjatuh dan menangis
dengan keras, aku sangat bingung waktu itu soalnya Mikyo istriku sedang tidak
berada di rumah, anehnya… disaat dia menangis nama yang ia panggil adalah nama
Samchonnya, si Dongguk itu. Aku heran dengan mereka berdua, jika harus memilih
bermain dengan siapa, mereka akan menjawab bermain dengan Dongguk Samchon dan
Eomma-nya, apa mereka pikir aku ini bukan Appa-nya, sehingga mereka tidak mau
bersenang-senang denganku.
Tetapi
aku sangat senang dengan pernikahan ini, ditambah dengan kehadiran
malaikat-malaikat kecil kami yang lucu dan cantik meskipun meyebalkan seperti
Eomma-nya, juga pintar seperti diriku.
This
is my Love Story, tanpa dibumbuhi dengan pertengkaran kecil diantara kami
selama ini, tidak akan sebahagia dan seindah sekarang. Aku harap pernikahanku
dengan Mikyo akan bertahan sampai maut memisahkan kami.
Onew Pov End
-THE END-