Selasa, 13 November 2012

[FF SHINee] Love Story (Part 6)


1. Author : Vitriri
 2. Cast : 
     - Lee Jin Ki a.k.a Onew
     - Han Mi Kyo (OC)
     - All SHINee Member
     - Other cast.


Annyeong…. Ini FF murni buatan admin sendiri loh… Jadi ini hanya sekedar karangan yang bersifat fiktif !
Semoga reader-deul pada suka ya…!!^^

No Copy, No Silent Readers, and No Bash.

Happy Reading ~
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9iU3MzJ08DXkwYf2uVb2zOpideD0G_8DQY0Rcb4D68NUA6a6B_nrDl3OFaaLL9pdoGr7VZou5qHOU3Q6spPSdt2zQ9-HTLr7H2A2HCARasOg-QqFjMBZhJt2OfgP29U9Srxxt9KEbv-A/w482-h365-p-k/536472_381728288535433_100000947954902_1004858_222784073_n.jpg

_____________________________

“YA..!! Apa yang terjadi hah ?” kutinggikan suaraku karna mereka berdua sama sekali tidak ada yang menjawab pertanyaan yang kulontarkan tadi. “Hyung..?” seru Jjong.
“Mwo ? Jjong-ya kenapa istriku ?”

“Hyung..? Hyung kau..? Hyung..Mikyo-ssi, dia !” racaunya sambil berjalan mendekat padaku dengan ekspresi yang sangat sulit di artikan. “Nde, cepat katakana !! kenapa kau mengatakan Hyung terus menerus sihh ?” aku marah dengannya. Aku capek mendengarnya memanggilku Hyung terus tanpa penjelasan. Grepp! “Yaaaaaaaaaahhh… Cchhuuukkkkaaaeeee Hyuuuuung…!” teriaknya sambil memelukku erat. Ada apa ini, selamat katanya, memangnya aku menang lotre ya? Dengan sigap kulepaskan pelukannya.

Ada apa ? selamat kenapa ? apa aku menang lotre ?” tanyaku polos. Dan ekspresi senangnya yang dia pasang sejak tadi perlahan memudar.

Pletakk…   “Aisshh.. apa yang kau lakukan siy ? aku ini Hyungmu, kenapa kau bersikap tidak sopan padaku, pakai menjitak kepalaku segala !” ucapku tidak terima sambil mengelus kepalaku. “Mian, salahmu sendiri, kenapa kau tidak peka terhadap kondisi istrimu sendiri hah ? Hyung, Mikyo-ssi hamil !” ucapnya kesal sambil melotot ke arahku.

“Hamil ? Istriku hamil, Jjong-ya ?” tanyaku tak percaya, sambil menatap kearah istriku yang berbaring di kasur sesekali. “Nde.., Chukkae Hyung, Usia kandungannya sudah memasuki bulan kedua !” terangnya sambil mengangguk. Aku, perasaanku sekarang campur aduk antara senang, sedih, terharu,dan takut jadi satu,Perlahan lahan senyumku mengembang dan segera kuhampiri istriku yang ada disana.

“Chagiya… kau hamil, dan sebentar lagi kita akan jadi seorang Appa-Eomma !!” ucapku tersenyum sambil sesekali mencium punggung tangannya yang kugenggam. Dia mengangguk tersenyum melihatku. Sebenarnya rasa takutku terhadap anak kecil itu sama sekali belum hilang. Tapi apa boleh buat, aku harus merawat anakku dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang besar. Aku yakin, aku pasti bisa, FIGHTING Lee Jin Ki.

“Sudah cukup mesra-mesranya Hyung, aku masih disini, jadi jangan lupakan aku, kau ingat aku belum kalian kasih minum, aku disini kan tamu kalian !” ucap Jjong dengan nada kesal, kami tertawa bersama. “Mian, Jjong Oppa ! aku akan membuatkanmu minum dulu !” kata Mikyo sambil beranjak dari kasur.

“Eeh, tidak perlu Mikyo-ssi, lebih baik aku langsung kembali ke rumah sakit, masih ada banyak urusan disana, jangan lupa ya jaga kondisimu dan kandunganmu !” Mikyo mengangguk mengerti. “Gamsahamida Oppa !” ucap Mikyo. “Oh ya, Hyung jangan lupa juga, kau harus bawa istrimu Check-Up sebulan sekali di rumah sakit tempat aku berkerja ya, aku mempunyai teman dokter kandungan disana dia yang akan memeriksa keadaan Mikyo-ssi selama proses kelahiran tiba !” perintah Jjong. Waahh aura kedokternya muncul, keren Jjong-ya. “Arasseo, tapi bagaimana kalau kau saja yang memeriksa istriku, kau kan juga seorang Dokter ?”  

“Onew Hyung ! apa kau sudah gila hah ? aku bukan spesialis kandungan ! kalau sekedar memeriksa kondisi seperti tadi siy aku bisa, tapi kalau tentang kandungan mana aku tahu ! Dan bukankah Mikyo-ssi sekarang juga seorang Dokter kandungan, suruh saja dia memeriksa dirinya sendiri, sudahlah aku pulang Annyeong !!”  Blamm…  ucapnya kesal sambil keluar dari kamar ini. Kami berdua tertawa bersama.

“Dasar, kasihan Jjong Oppa kan, kau membuatnya marah !” ucap istriku sambil meninju dadaku pelan. “Mana aku tahu kalau dia bukan spesialis kandungan, haha~ !”

Onew Pov End


Mikyo Pov

“Oppa, apa orangtua kita perlu di kasih tahu ?” tanyaku pada suamiku yang sudah tiduran di sampingku. “Harus, bukankah ini kabar yang sangat menggembirakan ?” katanya sambil mengelus rambutku. “Nde, kalau begitu cepat hubungi mereka !” perintahku. Dia merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel dan menekan beberapa nomor.

Setelah semua keluarga kami di hubungi dan di beritahu. Aku memutuskan untuk tidur, sengaja aku hari ini izin kerja, sedangkan Onew Oppa kusuruh berangkat kerja walaupun terlambat, gak apa-apa kan kalau pewaris ‘Lee Group’ datangnya terlambat daripada tidak berkerja, itu sangat tidak bertanggung jawab.

Kukerjapkan mataku, setelah 4jam yang lalu aku tertidur. Ooh ternyata sudah siang ya, aku merasa perutku saat ini sangat lapar dan menginginkan makanan buatan Eomma. Pasti Aegi yang minta. Segera kupencet nomor rumahku yang berada di Gangnam. Jauh ya, biarlah aku merepotkan mereka, karena aku sangat menginginkannya.

“Yoboseyo, Eomma !”     “………”

“Yee, aku baik-baik saja, kandunganku juga baik-baik saja, jadi tenanglah !”    “………”

“Oh ya Eomma, aku ingin makan Kimchi buatan Eomma sekarang, bisakah Eomma mengirimkannya hari ini ?”    “………”

“Ah begitu yaa, baiklah kalau tidak bisa.”   “………”

“Nde gwenchana, kutunggu besok ya, saranghae !”   

Tutt tut tut

Langsung saja kuputus sambungan telponnya, sedikit kecewa karena Eomma sedang sibuk mengurusi usaha kebun ginsengnya, jadi tidak bisa membuatkannya dech, tapi tidak apalah besok Eomma akan ke Seoul untuk membuatkan aku Kimchi. Tiba-tiba saja perutku serasa ingin mual. Segera aku berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan isi perutku, tapi tetap saja yang keluar hanya air serta ludahku saja.
‘Aegii… kau sangat manja sayang’. Gumamku sambil mengelus perutku yang masih datar.
Dan kenapa aku tiba-tiba saja tidak suka aroma shampo Oppa yaa, saat aku berada di kamar mandi tadi.

Tak lama kemudian ponselku yang berada di meja riasku berdering.

“Nde yoboseyo ?”  “Chagi apa kau sudah makan ?” ahh Oppa kau sangat tahu kalau aku memang lapar. “Belom, wae ? sebentar lagi aku akan makan kok !” ucapku tersenyum. “Oohh, menunya apa ? ingat, makan makanan yang bergizi yaa, aku tidak mau kalau sampai kau dan anak kita kenapa-napa !” perintahnya yang ada di seberang sana.
“Arasseo, oh ya Oppa ganti produk shampo Oppa dong, aku tidak suka baunya !”  
“Wae ?”  “Entahlah, saat aku mencium aroma shampomu bikin aku mual !” kataku sambil berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan siangku. “Baiklah akan aku ganti, sudah ya Oppa masih banyak pekerjaan, Saranghae nae Anae !”
“Nado Saranghae.”  Tutt…

Lagi-lagi aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di lambungku, segera ku berlari ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Kukeluarkan semua isi lambungku, tapi tetap saja yang keluar hanya air dan ludahku. Aku tahu, bahkan sangat paham dengan kondisiku sendiri saat ini, karena sebenarnya aku Dokter kandungan juga.

Mikyo Pov End

_______________________

# 2 Month later

Onew Pov

“Oppa… tolong masakan sushi untukku, ppaliwa !” kata istriku manja sambil tiduran di ranjang.
Seperti inilah hidupku, setelah tahu kalau Mikyo sedang hamil. Dan sekarang usia kandungannya sudah 4 bulan.

Setiap hari aku yang bertugas membuatkan sarapan, lalu makan siang aku lakukan di kantor tapi kalau istriku, sudah aku siapkan di kulkas, jadi hanya tinggal menghangatkan saja, sedangkan kalau makan malam Mikyo sendiri yang memasak. Perubahan sikap ibu-ibu hamil memang sangat berbeda, mereka jadi pemalas. Baru saja aku selesai memandikan Mikyo tadi, sekarang dia benar-benar sangat manja. Tapi sebagai seorang suami dan calon Appa yang baik, aku harus menurutinya.

“Nde chagii… Oh ya, apa kau mau salad buah juga !” kataku. Dia mengangguk.

Tak lama kemudian aku kembali memasuki kamar dan menghampirinya.

“Gomawo Onew Oppa, kau memang yang terhebat.” Katanya sambil memakan sushi yang kubuatkan tadi, untung hari ini aku libur berkerja, jadi aku bisa bersantai dengan keluarga kecilku.

“Nde… Appa juga berharap Aegi bisa menikmati masakan Appa di dalam yaa…Muach Saranghae !” ucapku sambil mengelus perut istriku dan menciumnya. Kurasakan Mikyo saat itu juga mengelus kepalaku dengan lembut. “Nado saranghae Appa !” ucap Mikyo sambil menirukan suara anak kecil.

Chu~
Aku mencium bibirnya sekilas dan tersenyum.

Setelah itu kami bersandar di sandaran ranjang, sambil menonton TV di dalam kamar.
Sedangkan tanganku digunakan Mikyo sebagai bantal dan ia menempelkan kepalanya di dada bidangku. Kami sangat menikmati kenyamanan ini, bahkan aku sudah berkali-kali mencium puncak kepala istriku.

“Oppa…sudah hentikan, apa kau tidak bosan dengan rambutku heh ?” ucap Mikyo sambil mendongak untuk menatapku. “Ani… melainkan aku sangat suka dengan aroma rambutmu ini !” kataku sambil mencium puncak kepalanya sekali lagi.

“Aisshh… jangan lakukan lagi, bisa-bisa kepalaku botak gara-gara sering kau ppopo !” omel istriku. Apa dia sedang bercanda, bagaimana bisa kepala jadi botak cuma gara-gara sering di ppopo, ada-ada saja istriku ini.

“Memangnya bisa ? sudahlah jangan bercanda chagiya… !” kataku. Dia hanya diam saja, sibuk menonton acara yang di siarkan di TV. Sedangkan aku hanya mendesah.
_________________

“Oppa…, aku ingin sesuatu ?” Ucap Mikyo saat kami sedang berada di ruangan kerjaku di rumah.

“Mwo ?” balasku singkat seraya menatapnya yang berada di hadapanku.

“Tapi kau janji ya jangan marah ?” ucapnya ragu-ragu. “Memangnya apa yang kau inginkan sih, dan mana mungkin aku marah, aku akan mengabulkan semua permintaanmu demi bayi kita, arasseo ?” kataku tersenyum.

“Sebenarnya…, emmm…aakuuu… em… aku ingin tidur bersama Dongguk-ah, Jinki Oppa !” kata Mikyo tiba-tiba, dan itu langsung membuatku membelalak kaget. “MWO ?? tidur dengan Dongguk-ah ? Chagiya, apa kau sudah gila hah ? kau itu sudah bersuami, bagaimana bisa kau menginginkan hal seperti itu ?” ucapku agak keras. Kulihat dia sedikit menundukan kepalanya, mungkin takut.

“Jebalyo~ Oppa, aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba aku menginginkan hal seperti itu, mungkin bayi kita yang menginginkannya !” katanya memohon. Aku menggeleng.

“SHIREEOO… !! dulu kan sudah pernah kukatakan, jangan pernah tidur dengan namja yang bukan suamimu, meskipun itu adikmu sendiri !” kataku sedikit halus sambil memegang kedua pundaknya. “Tapi Oppa…, ini demi bayi kita, apa kau tidak sayang dengannya !” ucap Mikyo sambil menyentuhkan tanganku ke perutnya. Aku mendesah.

“Aku sayang dengannya chagi, bahkan sangat sangat sangat sayang dan cinta ! Mianhae permintaanmu kali ini aku tidak bisa mengabulkannya, aku takut  Dongguk-ah berbuat senonoh padamu !” kataku padanya, seketika itu kulihat wajahnya memerah, mungkin kesal dan marah, seharusnya aku yang marah padanya bukan dia yang marah padaku.

“LEE JIN KI…! KAU SANGAT MENYEBALKAN, APA KAU TAK BERPIKIR, DONGGUK-AH ITU ADIKKU, JADI DIA TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN PERBUATAN RENDAHAN SEPERTI YANG KAU PIKIRKAN ITU !! Aku kecewa padamu, kau sangat egois, kau tadi kan sudah berjanji tidak akan marah dan mau mengabulkan permintaanku !” teriak istriku di awal kalimat dengan matanya yang memerah menahan tangisannya.

“YA !! KENAPA KAU MALAH MARAH-MARAH PADAKU HAH ? APA SALAHKU ? BAGAIMANA AKU TIDAK MARAH DENGANMU, KALAU PERMINTAANMU SAJA SEPERTI ITU ! AKU INI SUAMIMU, ARASSEO ??” teriakku yang tak kalah hebat dengannya. Kulihat dia langsung meneteskan airmatanya saat mendengar teriakanku tadi.

“Oh baiklah kalau itu maumu ! MARAH SAJA SANA, BERTERIAKLAH SEPUASMU ! sejak awal pernikahan ini memang salah, seharusnya aku kabur saja saat perjodohan itu di atur, agar bisa menikah dan hidup bahagia dengan Namja lain !” bentak Mikyo sambil beranjak keluar dari ruanganku. Tapi dia segera berhenti saat aku membalas omongannya.

“YA!! Apa yang kau katakan tadi hah ? Apa perlu aku membungkam mulutmu itu dengan sesuatu, agar kau tidak bicara kurang ajar seperti itu pada suamimu !” ucapku kesal sambil berdiri dan berjalan mendekatinya. “STOP ! menjauh dariku Tuan Lee, aku sudah muak denganmu, ternyata kau bukan suami yang baik untukku !” katanya sambil membuka pintu ruanganku.

BLAMM…

Dia keluar dari ruangan kerjaku dan menutup pintunya dengan sangat kasar. Segera kuikuti dirinya dari kejahuan, ternyata dia masuk ke kamar lain, apartment kami ini mempunyai 3 kamar, 2 kamar khusus dan 1 kamar tamu. Kuketuk pintunya berkali-kali ketika tiba di depan kamar itu. Tapi nihil, tak ada jawaban sama sekali, Aarghh aku pusing dengan dirinya. Terserah dialah. Setelah itu aku kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidur.

Onew Pov End


Mikyo Pov

Aku kecewa dengannya, sangat sangat kecewa, aku benci dengan kelakuannya itu. Apa dia tidak bisa memahami perasaanku sekarang ini, dia benar-benar namja yang sangat egois, aku sangat menyesal hidup bersama dengan dirinya. Bahkan airmataku saja sejak tadi tidak mau berhenti.

“Maafkan Eomma ya Aegii…, Eomma janji akan selalu membahagiakanmu, Eomma sangat sayang padamu, maafkan juga sikap Appamu tadi yaaa…, meskipun Eomma sangat membencinya, tapi jangan sampai Aegii juga membenci Appa okk !” ucapku tersenyum sambil mengelus perutku, meskipun air mataku masih tetap keluar.

Tiba-tiba saja, aku merasakan sakit di perutku. Segera ku bangkit dan berbaring di kasur yang berada di kamar ini, karena sejak tadi aku hanya duduk bersimpuh di lantai. Ku elus-elus perutku yang sudah tidak datar lagi. Tak lama setelah itu rasa sakitnya hilang dengan sendirinya. Kemudian akupun terlelap.

Pagi pagi buta, aku memutuskan untuk bangun dari tidurku. Aku merasa sudah tak nyaman lagi berada di rumah ini, aku memutuskan untuk pergi dari sini saja. Tapi sebelum itu, aku pergi diam-diam ke kamar kami untuk mengambil beberapa pakaianku yang berada di lemari. Untung saja Jinki Oppa tidak bangun saat aku masuk. Selepas itu, aku langsung keluar dan menuju kearah dapur, untuk membuatkan namja itu minuman, kalian tahu aku ini istri yang sangat baik bukan ?

Pagi ini, aku akan menuju ke kediaman orangtuaku yang berada di daerah Gangnam.
Sesampainya disana, orangtuaku terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba.

“Mikyo-ah ? sedang apa kau disini ? mana Onew-ah ?” kata Eomma sambil melihat kearah belakangku untuk mencari namja egois itu. Aissh, aku muak mendengar namanya.

“Dia tidak datang bersamaku Eomma…!” ucapku. “Wae ? dan untuk apa kau bawa koper sebesar ini ? Apa kalian sedang bertengkar ?” BINGO… tebakan Eomma-ku sssaaaangaaatttt benar. Aku mengangguk. “Eomma… di luar sangat dingin, kita bicara di dalam saja ya !” kataku sambil menggandeng tangannya dan menarik koperku kedalam.
Lalu kami berdua menuju ke ruang keluarga untuk meneruskan perbincangan kami.

“Appa dan Dongguk-ah dimana, Eomma ?” tanyaku. “Appa sudah berangkat bekerja dan Dongguk-ah sedang Camping bersama teman sekolahnya selama 2 hari. Sekarang ceritakan pada Eomma, sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian berdua !” perintah Eomma-ku dengan lembut. Aku mendesah.

“Dia sangat egois Eomma, saat aku menginginkan sesuatu padanya, dia tidak mau mengabulkannya, bahkan dia berani membentak dan memarahiku. Dia kejam sekali kan ?” omelku. “Jinjjayo~…?? Memangnya apa yang kau inginkan dari Onew-ah, sampai-sampai dia berani memarahimu ?” tanya Eomma-ku. Lantas aku langsung menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Eomma-ku secara detail.

Pletakkk…

“Aisshh… Eomma ! kenapa kau malah memukulku ?” tanyaku tak terima. “YA!! Bagaimana suamimu tidak naik pitam, orang dirimu meminta hal yang aneh seperti itu, dan kenapa kau ngidam ingin tidur dengan Dongguk-ah hah ?” omel Eomma-ku dengan keras.

“Aku kan hanya menuruti keinginan bayiku, aku juga tidak tahu kenapa ingin sekali tidur dengan si bocah tengik itu Eomma.” Rengekku. “Aissh kau ini ada-ada saja, terus sekarang bagimana dengan Onew-ah ?” kata Eomma. “Entahlah, aku masih kesal dengannya Eomma, sudahlah jangan bahas dia lagi, aku muak dengannya !” cerocosku.

Pletakk…

Lagi-lagi aku mendapat hadiah jitakan dari Eomma-ku. “Eomma…!” kataku kesal sambil mengerucutkan bibir sexy-ku. “Mau lagi ?” kata Eomma sambil mengambil ancang-ancang untuk memukulku lagi. “Jangan lakukan Eomma !” kataku kesal.

“Sekarang cepat sarapan, untung sarapan kami tadi pagi masih ada banyak di kulkas, kau tunggulah di meja makan, Eomma akan hangatkan makanannya dulu, bukankah kau sangat suka dengan Kimchi heh ?” kata Eomma-ku. Kimchi ? benarkah ? Aaah Eomma-ku walaupun cerewet tapi dia orangnya sangat baik dan penyayang.
Aku mengangguk tersenyum, lalu segera kuhampiri Eomma yang berada di dekat kompor, setelah itu kuppopo pipinya.

“Nde… gomapda Eomma !” kataku sambil tersenyum senang. Lalu, aku segera duduk manis di ruang makan, tak lama setelah itu sarapannya datang dan siap untuk di makan.

“Lalu, rencanamu selanjutnya apa ?” tanya Eomma. “Aku mau tinggal disini saja, lagian kamarku juga kosong kan ?” kataku sambil tetap menikmati sarapanku.

“Lantas bagaimana dengan suamimu, kalau kau tinggal disini ? dan bagaimana cara Eomma jelasin masalah ini pada mertuamu nanti hah ?” omel Eomma.

“Mollayo…, sebisa Eomma lah, pasti mereka akan mengerti, dan mengenai Oppa, dia pasti bisa hidup sendiri, dia kan kaya !” ucapku mantab.

“Ya! Ya! Ya! Sekarang kenapa kau jadi seperti ini, kasihan suamimu, dia pasti rindu dengan tubuhmu, senang sekali kau menyiksa suamimu !” bentak Eomma-ku. Refleks, aku langsung menatap Eomma-ku lekat.

“Aisshh… Eomma ! kenapa pembicaraan Eomma jadi menjerumus kearah situ sih, aku tidak peduli dengannya, sudahlah aku mau ke atas !” kataku kesal sambil meninggalkan dapur serta Eomma.

Mikyo Pon End
_________________________

@ Lee Apartment

Terlihat namja yang sedang asik tidur di kasur empuknya itu terbangun saat mendengar suara alarm yang berada di meja samping ranjangnya. Dialah Lee Jin Ki yang kerap di panggil dengan nama Onew. Dia langsung menggeliatkan tubuhnya dan mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya, terlintas kejadian semalam yang ia alami dengan istrinya. Ia menoleh kearah samping, dimana tempat istrinya itu biasanya berbaring dan tidur. Sebenarnya Onew merasa bersalah waktu itu, jadi ia hari ini berencana untuk meminta maaf pada istrinya. Sebelum itu ia segera menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat ke kantor.

Selepas ia memakai pakaian kantor yang rapi, ia langsung keluar dan menuju ke kamar yang di tiduri oleh istrinya semalam. Sudah berkali-kali Onew mengetuk pintu itu sambil memanggil nama istrinya, tapi hasilnya nihil, tak ada respon dari dalam. Langsung saja Onew membuka pintunya sendiri dan masuk kedalam.

Onew Pov

“Chagiya…!” panggilku saat memasuki kamar yang di tiduri istriku semalam. Kulihat ranjang kamar ini. Tidak ada ? kemana dia ?

“Chagi, kau sedang mandi kah ?” lagi-lagi tak ada respon darinya. Lalu kubuka pintu kamar mandi yang berada di dalam kamar ini, tempat itu kosong, Mikyo tak ada di sana. Sebenarnya dimana dia ? tiba-tiba saja aku merasa khawatir dengan keadaanya. Segera kucari dirinya di seluruh ruangan Apartment ini, hasilnya nihil, tempat terakhir yang belum ku lintasi adalah dapur, dengan cepat aku menuju kesana.

Saat aku sampai di dapur, lagi-lagi aku tak bisa menemukan istriku, sampai akhirnya mataku melihat segelas susu yang masih hangat di meja makan, mumpung aku sedang lelah karena terus mencarinya, segera kuminum susu itu, tapi langsung kumuntahkan setelah meminumnya.

“Aaaarrgghh… minuman apa ini ? kenapa rasanya hancur sekali, ASIN !” omelku seraya meminum air mineral yang berada di lemari es hanya untuk menetralkan kembali indra perasaku. Lalu aku berbalik menuju ke gelas tsb. Berniat untuk membuangnya. Tapi saat aku akan membuangnya, aku menemukan secarik kertas yang berukuran kecil dan bertuliskan,

To : Namja Egois

“Morning Jinki Oppa J. Apa pagimu cerah ?
Aku hanya ingin tahu, bagaimana rasanya
Susu buatanku yang berada di meja makan hmm ?
Apakah enak ? kalau enak, kapan-kapan akan
Kubuatkan lagi untukmu,
Susu itu special hanya untukmu…!”

From : Yeoja yang tersiksa

Setelah ku baca tulisan itu, rasa kesalku seketika muncul kembali. Kuremas-remas kertas itu lalu kubuang sembarangan.

“Aisshh… yeoja yang tersiksa katanya ! jadi dia yang melakukan ini semua, yeoja itu benar-benar !” umpatku kesal. Sudahlah, sekarang aku tak peduli denganmu. Aku menyesal mencarimu tadi.
Kuputuskan untuk berangkat ke kantor saja setelah itu. Saat perjalanan, tiba-tiba ponselku berdering, dan yang menelpon adalah Jjong. Namja yang pernah di cintai oleh Mikyo dan berniat untuk membawa Mikyo kawin lari.

“Nde yoboseyo ?” ucapku dingin. “Yoboseyo Hyung, maaf menggangu, apa Mikyo-ssi sedang bersamamu ?” tanyanya yang membuatku emosi, ketika mendengar nama yeoja tengik itu. “TIDAKK !! kenapa tidak kau telpon saja ponselnya !” bentakku. “YA!! Hyung kenapa kau jadi marah padaku, tadi aku sudah menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif mangkanya aku menelponmu, kau tahu hari ini dia harus chek up ke Rumah Sakit, tadi Hyemi-ssi atau Dokter Kandungannya itu menanyakan istrimu padaku !” omelnya kesal.
“Maaf Jjong-ah, aku sekarang sedang sibuk, jadi jangan hubungi aku lagi, soal Han Mikyo jangan tanyakan lagi padaku !!” seruku padanya. Tutt…

Sesampainya di kantor, aku segera menuju ke ruanganku dengan raut wajah yang masih marah, sampai-sampai para pegawaipun menyapaku dengan takut saat aku melintasi mereka. Aku jadi begini itu, kalau bukan karena Han Mikyo, terus siapa lagi ?
Aisshh benar-benar yeoja menyebalkan.

Drrrttt…drrttttt…  setelah tahu kalau si penelpon adalah mertuaku, segera kujawab panggilan itu.

“Yoboseyo Eomonim?” sapaku. “Nde…, Onew-ah apa sekarang kau sedang berada di
kantor ?” tanyanya. “Geurom, wae ?” jawabku. “Onew-ah, bisakah kau meluangkan waktumu untuk bertemu dengan Eomonim besok lusa ?”  “Nde ?” tanyaku singkat.
“Eomonim… ingin membicarakan sesuatu denganmu lusa, jadi luangkan waktumu ya ? temui saja Eomonim di restaurant depan kantor ‘Lee Group’ !!” perintah mertuaku. “Nde ageseumnida Eomonim !” jawabku. “Oh ya, istrimu sekarang sedang bersama Eomonim di Gangnam jadi jangan mengkhawatirkannya, kau juga bersabarlah dengan ulah anehnya itu !” terang Eomonim padaku, jadi yeoja itu sedang bersama keluarganya ternyata, baiklah kalau itu memang keinginanya. Segera kuakhiri panggilan kami.
__________________________

@ Restaurant

Setelah menyelesaikan meeting dengan rekan kerjaku tadi, dengan cepat aku pergi untuk menemui mertuaku di restaurant yang berada di depan perusahaan Appa.
Sesampainya di restaurant, aku segera masuk dan ternyata Eomonim sudah duduk manis di kursi pelanggan sambil melambai dan tersenyum kearahku. Akupun juga tersenyum kepadanya.

“Annyeong haseyo Eomonim… mian, aku terlambat ! soalnya di kantor ada meeting, jadi aku tidak bisa meninggalkannya !” kataku sambil membungkuk hormat kearahnya.

“Nde gwenchana…, duduklah !” aku menurut. “Apa yang Eomonim ingin bicarakan
denganku ?” kulihat mertuaku itu mendesah sebelum menjawab pertanyaanku.

“Temui istrimu ke rumah dan akurlah dengannya, Eomonim sudah tidak tahan dengan sikap egois kalian berdua. Eomonim juga kasihan melihatmu hidup sendiri di Apartment sebesar itu !” kata Eomonim. “Mianhae…!” kataku singkat, kurasakan tangan Eomonim sekarang sedang memegang tanganku.

“Ayolah… Onew-ah, mengalahlah untuknya sekali ini saja, kau tahu kan resiko orang hamil memang seperti itu, dia jadi mudah marah, sangat sensitive terhadap sesuatu dan selalu ngidam yang aneh-aneh, jadi Eomonim mohon bersabarlah menghadapi keinginan istrimu itu !” jelas Eomonim.

“Selama ini aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk merawat Mikyo-ah dan calon anak kita, Eomonim. Tapi kalau permintaan yang terakhir kalinya itu, menurutku sudah kelewatan, jadi mana mungkin aku bisa mengabulkannya, Eomonim … kau pasti tahu kan bagaimana perasaanku saat ini ?” kataku. Beliau mengangguk dan tersenyum getir.

“Nde, Eomonim mengerti perasaanmu Onew-ah, maka dari itu minta maaflah pada istrimu dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan yang sudah membuat Mikyo-ah marah seperti waktu itu !” sergah Eomonim. Aku mengangguk. “Nde… akan kuusahakan !” kataku.

Sampai akhirnya…

“YA !! Eomma… kenapa kau menemui namja itu sih ?” bentak seorang yeoja sambil menatap benci kearahku, yang kuketahui adalah istriku. “Chagiya… jangan berteriak sembarangan, malu di lihat sama orang lain !” ujar Eomonim sambil menatap anak sulungnya itu.

“Biarlah… aku tidak peduli, ayo kita pulang ! Eomma kurang kerjaan ya, untuk apa Eomma mengobrol dengan namja egois seperti dia ?” ucapnya dingin. Aigooo… kata-katanya itu membuat hatiku sakit sekaligus juga merasa bersalah padanya. Lee Mikyo, kenapa penampilanmu sekarang berbeda, kau sungguh kusut, tidak sesegar seperti biasanya.

“Mikyo-ah… jangan bicara seperti itu, dia suamimu chagii… dan darimana kau tahu kalau Eomma ada disini ?” kata Eomonim.

“Aku tahu dari Dongguk-ah dan Mwo ?? Setahuku, aku tidak pernah menikah dan mempunyai suami seperti dia Eomma.” Ujar Mikyo. DEG !!

“Maksudmu ?? Aissh Eomma sudah tidak tahan dengan ulahmu itu Chagiya, bukan Suamimu yang egois tapi kau !” kata Eomonim kesal.

“Eomma… kenapa kau menyalahkanku ?” omel Mikyo. Terima kasih Eomonim kau sudah membelaku, saranghae.

“Sekarang, cepat selesaikan masalah kalian, Eomma tinggal !” perintah Eomonim.

“Eomma… ikut !” rengek Mikyo, Aaahh aku sangat merindukanmu Chagiyaa… kenapa kau sekarang jadi seperti ini. “Shireoo…!” bentak Eomonim sambil berlalu.

Sekarang hanya ada aku dan Mikyo-ah di tempat kami duduk tadi.
Dia hanya manyun dan tidak berniat untuk duduk. “Duduklah !” perintahku. Lalu dia melihatku dengan tatapan benci yang amat sambil melipat kedua tangannya di dada.

“Shireo… gomawo ! permisi !” ucapnya dingin sembari berlalu dari sini. Tapi segera ku tahan pergelangan tangannya. “Mianhae !” ucapku tulus. Ia menoleh kaearahku.

“Kumohon lepaskan tanganmu dariku !” katanya. “Andwae !! sebelum kau memaafkanku, aku tidak akan melepaskannya !” kataku padanya. Dia memejamkan matanya dan mendesah dalam. “Baiklah… aku memaafkanmu, jadi sekarang jauhkan kulitmu itu dari tubuhku !” katanya dingin.

“Jeongmal ?? tapi apa maksudmu kau berbicara seperti itu Chagiya…? Aku ini suamimu, terus kenapa kau tidak mau ku sentuh ? bahkan hanya memegang tanganmu saja tidak
boleh ?” ucapku tidak terima. “Oppa… bukankah aku sudah memaafkanmu tadi, jadi cepat lepaskan tanganmu dariku !” ucapnya dengan mata berlinang. Segera kulepas tanganku dari tangannya. Ia lalu berbalik dan berlalu.

Kuikuti dirinya sampai keluar dari restaurant ini. Saat dia akan menaikki sebuah taksi, segeraku tahan tangannya dan membawa dirinya masuk ke dalam perusahaan besar yang ada di hadapan kami. Selama kami berjalan di loby, ia terus meronta dan berusaha melepaskan tangannya dariku. Untung saja sekarang jam makan siang, jadi para pegawai jarang ada yang berkeliaran. Sesampainya di ruanganku, dengan cepat kupojokan dirinya sedikit kasar ke dinding dan kuhimpit tubuhnya.

“Aww…sshh, Oppa kau ?” rintihnya. “Mian, kau tahu aku sudah berusaha berbaik hati padamu tadi, aku sudah muak dengan sikapmu itu, kau sungguh membuatku kesal
Mikyo-ah !” umpatku tepat berada di depan wajahnya.

Onew Pov End


Mikyo Pov

Kurasakan hembusan nafasnya yang hangat menerpa wajahku. Aku tahu dia sangat marah saat ini.

“Lantas ?” kataku singkat sambil menatap lekat matanya. “Aku bingung menghadapimu lagi Mikyo-ah, jadi sekarang katakan maumu itu sebenarnya apa ? bercerai kah ? bukannya kau menyesal menikah denganku ?” katanya dingin yang sukses membuatku membelalak kaget.

“Mwo ? bercerai kau bilang ? bagaimana bisa kau berbicara seperti itu padaku LEE JIN KI ?” bentakku kesal. “Bukankah bercerai itu yang kau harapkan hah ?” bentaknya.

PLAKKKK…

Satu tamparan yang cukup keras sukses mendarat di pipi kanan suamiku, aku sudah tidak tahan dengan omongannya itu, sebenarnya aku sudah ikhlas memaafkannya tadi, tapi kali ini…

“SUDAH PUASKAH HAH ?? KENAPA MESTI ADA NAMJA PABO SEPERTI DIRIMU ITU DI DUNIA INI SIH ?? kau kira bercerai itu hal yang ku harapkan ?? TIDAK OPPA…!! Kau salah besar, dan kalau bercerai memang jalan yang terbaik untukmu, aku akan melakukannya, biar aku menjadi orangtua tunggal untuk anakku. Jadi kau tak usah repot-repot mengurusi
hidupku lagi !” kataku panjang lebar dengan airmata yang terus keluar. Setelah itu aku berlalu dari ruangan ini.

“Mikyo-ah !” pangilnya. Aku berbalik. “Oh ya…, asal kau tahu saja aku sudah memaafkanmu sejak tadi Oppa, terima kasih atas perhatianmu selama ini, aku tidak mau memberi kesan jelek dengan mantan suamiku nanti, satu lagi Nan Jeongmal Saranghaeyo~…!!” ucapku tersenyum getir sembari membungkuk padanya dan seetelah itu keluar dari ruangan. Sebenarnya hatiku sangat sakit saat mengatakannya tadi.

Greeepp !!

Kali ini aku sudah tidak bisa kalau tidak menangis dengan keras. Dia memelukku dengan sangat erat, hangat. Aku sangat merindukan pelukan ini, aku harap pelukan seperti ini selalu menemaniku.

“Hajimaa… hajima jebalyo~ ! mianhae… jeongmal mianhae Chagiya…! Aku menyesal sudah mengatakan itu semua, sungguh aku tidak bisa hidup tanpamu !!” katanya sambil terisak, sampai-sampai pundakku basah karena terkena airmatanya.

“Jinjjayo~ ?” tanyaku. Dia mengangguk. “Nde aku serius, ayo pulang dan tinggal bersama-sama lagi !!” katanya. Aku menggeleng, seketika ia langsung melepaskan pelukannya.

“WAE ??”


-TBC-


1 komentar:

  1. aduh.... ini kenapa lagi?? -_-
    maklum aja ibu hamil emg seperti itu #bermonolog
    hahaha sabar nyu... kan masih ada aku dsini... *ngedip2 genit* #plak
    haha next part ending kan? izin baca nee :)

    BalasHapus