1. Author : Vitriri
2. Cast :
- Lee Jin Ki a.k.a Onew
- Han Mi Kyo (OC)
- All SHINee Member
- Other cast.
Annyeong….
Ini FF murni buatan admin sendiri loh… Jadi ini hanya sekedar karangan yang
bersifat fiktif !
Semoga
reader-deul pada suka ya…!!^^
No Copy, No Silent Readers, and No Bash.
Happy
Reading ~
_____________________________
“YA..!! Apa yang terjadi hah ?”
kutinggikan suaraku karna mereka berdua sama sekali tidak ada yang menjawab
pertanyaan yang kulontarkan tadi. “Hyung..?” seru Jjong.
“Mwo ? Jjong-ya kenapa istriku ?”
“Hyung..? Hyung kau..?
Hyung..Mikyo-ssi, dia !” racaunya sambil berjalan mendekat padaku dengan ekspresi
yang sangat sulit di artikan. “Nde, cepat katakana !! kenapa kau mengatakan
Hyung terus menerus sihh ?” aku marah dengannya. Aku capek mendengarnya memanggilku
Hyung terus tanpa penjelasan. Grepp! “Yaaaaaaaaaahhh… Cchhuuukkkkaaaeeee
Hyuuuuung…!” teriaknya sambil memelukku erat. Ada apa ini, selamat katanya, memangnya aku
menang lotre ya? Dengan sigap kulepaskan pelukannya.
“Ada
apa ? selamat kenapa ? apa aku menang lotre ?” tanyaku polos. Dan ekspresi senangnya
yang dia pasang sejak tadi perlahan memudar.
Pletakk… “Aisshh.. apa yang kau lakukan siy ? aku ini
Hyungmu, kenapa kau bersikap tidak sopan padaku, pakai menjitak kepalaku segala
!” ucapku tidak terima sambil mengelus kepalaku. “Mian, salahmu sendiri, kenapa
kau tidak peka terhadap kondisi istrimu sendiri hah ? Hyung, Mikyo-ssi hamil !”
ucapnya kesal sambil melotot ke arahku.
“Hamil ? Istriku hamil, Jjong-ya ?”
tanyaku tak percaya, sambil menatap kearah istriku yang berbaring di kasur
sesekali. “Nde.., Chukkae Hyung, Usia kandungannya sudah memasuki bulan kedua
!” terangnya sambil mengangguk. Aku, perasaanku sekarang campur aduk antara
senang, sedih, terharu,dan takut jadi satu,Perlahan lahan senyumku mengembang
dan segera kuhampiri istriku yang ada disana.
“Chagiya… kau hamil, dan sebentar lagi
kita akan jadi seorang Appa-Eomma !!” ucapku tersenyum sambil sesekali mencium
punggung tangannya yang kugenggam. Dia mengangguk tersenyum melihatku. Sebenarnya
rasa takutku terhadap anak kecil itu sama sekali belum hilang. Tapi apa boleh
buat, aku harus merawat anakku dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang
besar. Aku yakin, aku pasti bisa, FIGHTING Lee Jin Ki.
“Sudah cukup mesra-mesranya Hyung, aku
masih disini, jadi jangan lupakan aku, kau ingat aku belum kalian kasih minum,
aku disini kan
tamu kalian !” ucap Jjong dengan nada kesal, kami tertawa bersama. “Mian, Jjong
Oppa ! aku akan membuatkanmu minum dulu !” kata Mikyo sambil beranjak dari kasur.
“Eeh, tidak perlu Mikyo-ssi, lebih
baik aku langsung kembali ke rumah sakit, masih ada banyak urusan disana,
jangan lupa ya jaga kondisimu dan kandunganmu !” Mikyo mengangguk mengerti.
“Gamsahamida Oppa !” ucap Mikyo. “Oh ya, Hyung jangan lupa juga, kau harus bawa
istrimu Check-Up sebulan sekali di rumah sakit tempat aku berkerja ya, aku
mempunyai teman dokter kandungan disana dia yang akan memeriksa keadaan
Mikyo-ssi selama proses kelahiran tiba !” perintah Jjong. Waahh aura kedokternya
muncul, keren Jjong-ya. “Arasseo, tapi bagaimana kalau kau saja yang memeriksa
istriku, kau kan
juga seorang Dokter ?”
“Onew Hyung ! apa kau sudah gila hah ?
aku bukan spesialis kandungan ! kalau sekedar memeriksa kondisi seperti tadi
siy aku bisa, tapi kalau tentang kandungan mana aku tahu ! Dan bukankah
Mikyo-ssi sekarang juga seorang Dokter kandungan, suruh saja dia memeriksa
dirinya sendiri, sudahlah aku pulang Annyeong !!” Blamm…
ucapnya kesal sambil keluar dari kamar ini. Kami berdua tertawa bersama.
“Dasar, kasihan Jjong Oppa kan , kau membuatnya
marah !” ucap istriku sambil meninju dadaku pelan. “Mana aku tahu kalau dia
bukan spesialis kandungan, haha~ !”
Onew
Pov End
Mikyo
Pov
“Oppa, apa orangtua kita perlu di
kasih tahu ?” tanyaku pada suamiku yang sudah tiduran di sampingku. “Harus,
bukankah ini kabar yang sangat menggembirakan ?” katanya sambil mengelus
rambutku. “Nde, kalau begitu cepat hubungi mereka !” perintahku. Dia merogoh
kantong celananya untuk mengambil ponsel dan menekan beberapa nomor.
Setelah semua keluarga kami di hubungi
dan di beritahu. Aku memutuskan untuk tidur, sengaja aku hari ini izin kerja,
sedangkan Onew Oppa kusuruh berangkat kerja walaupun terlambat, gak apa-apa kan
kalau pewaris ‘Lee Group’ datangnya terlambat daripada tidak berkerja, itu
sangat tidak bertanggung jawab.
Kukerjapkan mataku, setelah 4jam yang
lalu aku tertidur. Ooh ternyata sudah siang ya, aku merasa perutku saat ini
sangat lapar dan menginginkan makanan buatan Eomma. Pasti Aegi yang minta.
Segera kupencet nomor rumahku yang berada di Gangnam. Jauh ya, biarlah aku
merepotkan mereka, karena aku sangat menginginkannya.
“Yoboseyo, Eomma !” “………”
“Yee, aku baik-baik saja, kandunganku
juga baik-baik saja, jadi tenanglah !”
“………”
“Oh ya Eomma, aku ingin makan Kimchi
buatan Eomma sekarang, bisakah Eomma mengirimkannya hari ini ?” “………”
“Ah begitu yaa, baiklah kalau tidak
bisa.” “………”
“Nde gwenchana, kutunggu besok ya,
saranghae !”
Tutt tut tut
Langsung saja kuputus sambungan
telponnya, sedikit kecewa karena Eomma sedang sibuk mengurusi usaha kebun
ginsengnya, jadi tidak bisa membuatkannya dech, tapi tidak apalah besok Eomma
akan ke Seoul
untuk membuatkan aku Kimchi. Tiba-tiba saja perutku serasa ingin mual. Segera
aku berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan isi perutku, tapi tetap saja yang
keluar hanya air serta ludahku saja.
‘Aegii… kau sangat manja sayang’.
Gumamku sambil mengelus perutku yang masih datar.
Dan kenapa aku tiba-tiba saja tidak
suka aroma shampo Oppa yaa, saat aku berada di kamar mandi tadi.
Tak lama kemudian ponselku yang berada
di meja riasku berdering.
“Nde yoboseyo ?” “Chagi apa kau sudah makan ?” ahh Oppa kau
sangat tahu kalau aku memang lapar. “Belom, wae ? sebentar lagi aku akan makan
kok !” ucapku tersenyum. “Oohh, menunya apa ? ingat, makan makanan yang bergizi
yaa, aku tidak mau kalau sampai kau dan anak kita kenapa-napa !” perintahnya
yang ada di seberang sana .
“Arasseo, oh ya Oppa ganti produk
shampo Oppa dong, aku tidak suka baunya !”
“Wae ?” “Entahlah, saat aku mencium aroma shampomu
bikin aku mual !” kataku sambil berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan
siangku. “Baiklah akan aku ganti, sudah ya Oppa masih banyak pekerjaan,
Saranghae nae Anae !”
“Nado Saranghae.” Tutt…
Lagi-lagi aku merasakan ada sesuatu
yang mengganjal di lambungku, segera ku berlari ke kamar mandi yang berada di
dekat dapur. Kukeluarkan semua isi lambungku, tapi tetap saja yang keluar hanya
air dan ludahku. Aku tahu, bahkan sangat paham dengan kondisiku sendiri saat ini,
karena sebenarnya aku Dokter kandungan juga.
Mikyo
Pov End
_______________________
#
2 Month later
Onew
Pov
“Oppa… tolong masakan sushi untukku,
ppaliwa !” kata istriku manja sambil tiduran di ranjang.
Seperti inilah hidupku, setelah tahu
kalau Mikyo sedang hamil. Dan sekarang usia kandungannya sudah 4 bulan.
Setiap hari aku yang bertugas membuatkan
sarapan, lalu makan siang aku lakukan di kantor tapi kalau istriku, sudah aku
siapkan di kulkas, jadi hanya tinggal menghangatkan saja, sedangkan kalau makan
malam Mikyo sendiri yang memasak. Perubahan sikap ibu-ibu hamil memang sangat berbeda,
mereka jadi pemalas. Baru saja aku selesai memandikan Mikyo tadi, sekarang dia
benar-benar sangat manja. Tapi sebagai seorang suami dan calon Appa yang baik,
aku harus menurutinya.
“Nde chagii… Oh ya, apa kau mau salad
buah juga !” kataku. Dia mengangguk.
Tak lama kemudian aku kembali memasuki
kamar dan menghampirinya.
“Gomawo Onew Oppa, kau memang yang
terhebat.” Katanya sambil memakan sushi yang kubuatkan tadi, untung hari ini
aku libur berkerja, jadi aku bisa bersantai dengan keluarga kecilku.
“Nde… Appa juga berharap Aegi bisa
menikmati masakan Appa di dalam yaa…Muach Saranghae !” ucapku sambil mengelus
perut istriku dan menciumnya. Kurasakan Mikyo saat itu juga mengelus kepalaku
dengan lembut. “Nado saranghae Appa !” ucap Mikyo sambil menirukan suara anak
kecil.
Aku mencium bibirnya sekilas dan
tersenyum.
Setelah itu kami bersandar di sandaran
ranjang, sambil menonton TV di dalam kamar.
Sedangkan tanganku digunakan Mikyo
sebagai bantal dan ia menempelkan kepalanya di dada bidangku. Kami sangat
menikmati kenyamanan ini, bahkan aku sudah berkali-kali mencium puncak kepala
istriku.
“Oppa…sudah hentikan, apa kau tidak
bosan dengan rambutku heh ?” ucap Mikyo sambil mendongak untuk menatapku. “Ani…
melainkan aku sangat suka dengan aroma rambutmu ini !” kataku sambil mencium
puncak kepalanya sekali lagi.
“Aisshh… jangan lakukan lagi,
bisa-bisa kepalaku botak gara-gara sering kau ppopo !” omel istriku. Apa dia
sedang bercanda, bagaimana bisa kepala jadi botak cuma gara-gara sering di
ppopo, ada-ada saja istriku ini.
“Memangnya bisa ? sudahlah jangan
bercanda chagiya… !” kataku. Dia hanya diam saja, sibuk menonton acara yang di
siarkan di TV. Sedangkan aku hanya mendesah.
_________________
“Oppa…, aku ingin sesuatu ?” Ucap
Mikyo saat kami sedang berada di ruangan kerjaku di rumah.
“Mwo ?” balasku singkat seraya
menatapnya yang berada di hadapanku.
“Tapi kau janji ya jangan marah ?”
ucapnya ragu-ragu. “Memangnya apa yang kau inginkan sih, dan mana mungkin aku
marah, aku akan mengabulkan semua permintaanmu demi bayi kita, arasseo ?”
kataku tersenyum.
“Sebenarnya…, emmm…aakuuu… em… aku
ingin tidur bersama Dongguk-ah, Jinki Oppa !” kata Mikyo tiba-tiba, dan itu
langsung membuatku membelalak kaget. “MWO ?? tidur dengan Dongguk-ah ? Chagiya,
apa kau sudah gila hah ? kau itu sudah bersuami, bagaimana bisa kau
menginginkan hal seperti itu ?” ucapku agak keras. Kulihat dia sedikit
menundukan kepalanya, mungkin takut.
“Jebalyo~ Oppa, aku juga tidak tahu
kenapa tiba-tiba aku menginginkan hal seperti itu, mungkin bayi kita yang
menginginkannya !” katanya memohon. Aku menggeleng.
“SHIREEOO… !! dulu kan sudah pernah kukatakan, jangan pernah
tidur dengan namja yang bukan suamimu, meskipun itu adikmu sendiri !” kataku
sedikit halus sambil memegang kedua pundaknya. “Tapi Oppa…, ini demi bayi kita,
apa kau tidak sayang dengannya !” ucap Mikyo sambil menyentuhkan tanganku ke
perutnya. Aku mendesah.
“Aku sayang dengannya chagi, bahkan
sangat sangat sangat sayang dan cinta ! Mianhae permintaanmu kali ini aku tidak
bisa mengabulkannya, aku takut
Dongguk-ah berbuat senonoh padamu !” kataku padanya, seketika itu
kulihat wajahnya memerah, mungkin kesal dan marah, seharusnya aku yang marah
padanya bukan dia yang marah padaku.
“LEE JIN KI…! KAU SANGAT MENYEBALKAN,
APA KAU TAK BERPIKIR, DONGGUK-AH ITU ADIKKU, JADI DIA TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN
PERBUATAN RENDAHAN SEPERTI YANG KAU PIKIRKAN ITU !! Aku kecewa padamu, kau
sangat egois, kau tadi kan
sudah berjanji tidak akan marah dan mau mengabulkan permintaanku !” teriak
istriku di awal kalimat dengan matanya yang memerah menahan tangisannya.
“YA !! KENAPA KAU MALAH MARAH-MARAH
PADAKU HAH ? APA SALAHKU ? BAGAIMANA AKU TIDAK MARAH DENGANMU, KALAU
PERMINTAANMU SAJA SEPERTI ITU ! AKU INI SUAMIMU, ARASSEO ??” teriakku yang tak
kalah hebat dengannya. Kulihat dia langsung meneteskan airmatanya saat
mendengar teriakanku tadi.
“Oh baiklah kalau itu maumu ! MARAH
SAJA SANA ,
BERTERIAKLAH SEPUASMU ! sejak awal pernikahan ini memang salah, seharusnya aku kabur
saja saat perjodohan itu di atur, agar bisa menikah dan hidup bahagia dengan
Namja lain !” bentak Mikyo sambil beranjak keluar dari ruanganku. Tapi dia segera
berhenti saat aku membalas omongannya.
“YA!! Apa yang kau katakan tadi hah ?
Apa perlu aku membungkam mulutmu itu dengan sesuatu, agar kau tidak bicara
kurang ajar seperti itu pada suamimu !” ucapku kesal sambil berdiri dan
berjalan mendekatinya. “STOP ! menjauh dariku Tuan Lee, aku sudah muak
denganmu, ternyata kau bukan suami yang baik untukku !” katanya sambil membuka
pintu ruanganku.
BLAMM…
Dia keluar dari ruangan kerjaku dan
menutup pintunya dengan sangat kasar. Segera kuikuti dirinya dari kejahuan,
ternyata dia masuk ke kamar lain, apartment kami ini mempunyai 3 kamar, 2 kamar
khusus dan 1 kamar tamu. Kuketuk pintunya berkali-kali ketika tiba di depan
kamar itu. Tapi nihil, tak ada jawaban sama sekali, Aarghh aku pusing dengan
dirinya. Terserah dialah. Setelah itu aku kembali ke kamarku dan berbaring di
tempat tidur.
Onew
Pov End
Mikyo
Pov
Aku kecewa dengannya, sangat sangat
kecewa, aku benci dengan kelakuannya itu. Apa dia tidak bisa memahami
perasaanku sekarang ini, dia benar-benar namja yang sangat egois, aku sangat
menyesal hidup bersama dengan dirinya. Bahkan airmataku saja sejak tadi tidak
mau berhenti.
“Maafkan Eomma ya Aegii…, Eomma janji
akan selalu membahagiakanmu, Eomma sangat sayang padamu, maafkan juga sikap
Appamu tadi yaaa…, meskipun Eomma sangat membencinya, tapi jangan sampai Aegii
juga membenci Appa okk !” ucapku tersenyum sambil mengelus perutku, meskipun
air mataku masih tetap keluar.
Tiba-tiba saja, aku merasakan sakit di
perutku. Segera ku bangkit dan berbaring di kasur yang berada di kamar ini,
karena sejak tadi aku hanya duduk bersimpuh di lantai. Ku elus-elus perutku
yang sudah tidak datar lagi. Tak lama setelah itu rasa sakitnya hilang dengan
sendirinya. Kemudian akupun terlelap.
Pagi pagi buta, aku memutuskan untuk
bangun dari tidurku. Aku merasa sudah tak nyaman lagi berada di rumah ini, aku
memutuskan untuk pergi dari sini saja. Tapi sebelum itu, aku pergi diam-diam ke
kamar kami untuk mengambil beberapa pakaianku yang berada di lemari. Untung
saja Jinki Oppa tidak bangun saat aku masuk. Selepas itu, aku langsung keluar
dan menuju kearah dapur, untuk membuatkan namja itu minuman, kalian tahu aku
ini istri yang sangat baik bukan ?
Pagi ini, aku akan menuju ke kediaman
orangtuaku yang berada di daerah Gangnam.
Sesampainya disana, orangtuaku
terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba.
“Mikyo-ah ? sedang apa kau disini ?
mana Onew-ah ?” kata Eomma sambil melihat kearah belakangku untuk mencari namja
egois itu. Aissh, aku muak mendengar namanya.
“Dia tidak datang bersamaku Eomma…!”
ucapku. “Wae ? dan untuk apa kau bawa koper sebesar ini ? Apa kalian sedang
bertengkar ?” BINGO… tebakan Eomma-ku sssaaaangaaatttt benar. Aku mengangguk.
“Eomma… di luar sangat dingin, kita bicara di dalam saja ya !” kataku sambil
menggandeng tangannya dan menarik koperku kedalam.
Lalu kami berdua menuju ke ruang
keluarga untuk meneruskan perbincangan kami.
“Appa dan Dongguk-ah dimana, Eomma ?”
tanyaku. “Appa sudah berangkat bekerja dan Dongguk-ah sedang Camping bersama
teman sekolahnya selama 2 hari. Sekarang ceritakan pada Eomma, sebenarnya apa
yang terjadi di antara kalian berdua !” perintah Eomma-ku dengan lembut. Aku
mendesah.
“Dia sangat egois Eomma, saat aku
menginginkan sesuatu padanya, dia tidak mau mengabulkannya, bahkan dia berani
membentak dan memarahiku. Dia kejam sekali kan ?” omelku. “Jinjjayo~…?? Memangnya apa
yang kau inginkan dari Onew-ah, sampai-sampai dia berani memarahimu ?” tanya
Eomma-ku. Lantas aku langsung menceritakan kejadian yang sebenarnya pada
Eomma-ku secara detail.
Pletakkk…
“Aisshh… Eomma ! kenapa kau malah
memukulku ?” tanyaku tak terima. “YA!! Bagaimana suamimu tidak naik pitam,
orang dirimu meminta hal yang aneh seperti itu, dan kenapa kau ngidam ingin
tidur dengan Dongguk-ah hah ?” omel Eomma-ku dengan keras.
“Aku kan hanya menuruti keinginan bayiku, aku
juga tidak tahu kenapa ingin sekali tidur dengan si bocah tengik itu Eomma.”
Rengekku. “Aissh kau ini ada-ada saja, terus sekarang bagimana dengan Onew-ah
?” kata Eomma. “Entahlah, aku masih kesal dengannya Eomma, sudahlah jangan
bahas dia lagi, aku muak dengannya !” cerocosku.
Pletakk…
Lagi-lagi aku mendapat hadiah jitakan
dari Eomma-ku. “Eomma…!” kataku kesal sambil mengerucutkan bibir sexy-ku. “Mau
lagi ?” kata Eomma sambil mengambil ancang-ancang untuk memukulku lagi. “Jangan
lakukan Eomma !” kataku kesal.
“Sekarang cepat sarapan, untung
sarapan kami tadi pagi masih ada banyak di kulkas, kau tunggulah di meja makan,
Eomma akan hangatkan makanannya dulu, bukankah kau sangat suka dengan Kimchi
heh ?” kata Eomma-ku. Kimchi ? benarkah ? Aaah Eomma-ku walaupun cerewet tapi
dia orangnya sangat baik dan penyayang.
Aku mengangguk tersenyum, lalu segera
kuhampiri Eomma yang berada di dekat kompor, setelah itu kuppopo pipinya.
“Nde… gomapda Eomma !” kataku sambil
tersenyum senang. Lalu, aku segera duduk manis di ruang makan, tak lama setelah
itu sarapannya datang dan siap untuk di makan.
“Lalu, rencanamu selanjutnya apa ?”
tanya Eomma. “Aku mau tinggal disini saja, lagian kamarku juga kosong kan ?” kataku sambil
tetap menikmati sarapanku.
“Lantas bagaimana dengan suamimu,
kalau kau tinggal disini ? dan bagaimana cara Eomma jelasin masalah ini pada
mertuamu nanti hah ?” omel Eomma.
“Mollayo…, sebisa Eomma lah, pasti
mereka akan mengerti, dan mengenai Oppa, dia pasti bisa hidup sendiri, dia kan kaya !” ucapku
mantab.
“Ya! Ya! Ya! Sekarang kenapa kau jadi
seperti ini, kasihan suamimu, dia pasti rindu dengan tubuhmu, senang sekali kau
menyiksa suamimu !” bentak Eomma-ku. Refleks, aku langsung menatap Eomma-ku
lekat.
“Aisshh… Eomma ! kenapa pembicaraan
Eomma jadi menjerumus kearah situ sih, aku tidak peduli dengannya, sudahlah aku
mau ke atas !” kataku kesal sambil meninggalkan dapur serta Eomma.
Mikyo
Pon End
_________________________
@ Lee
Apartment
Terlihat
namja yang sedang asik tidur di kasur empuknya itu terbangun saat mendengar
suara alarm yang berada di meja samping ranjangnya. Dialah Lee Jin Ki yang
kerap di panggil dengan nama Onew. Dia langsung menggeliatkan tubuhnya dan
mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya, terlintas
kejadian semalam yang ia alami dengan istrinya. Ia menoleh kearah samping,
dimana tempat istrinya itu biasanya berbaring dan tidur. Sebenarnya Onew merasa
bersalah waktu itu, jadi ia hari ini berencana untuk meminta maaf pada
istrinya. Sebelum itu ia segera menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap
berangkat ke kantor.
Selepas
ia memakai pakaian kantor yang rapi, ia langsung keluar dan menuju ke kamar
yang di tiduri oleh istrinya semalam. Sudah berkali-kali Onew mengetuk pintu
itu sambil memanggil nama istrinya, tapi hasilnya nihil, tak ada respon dari
dalam. Langsung saja Onew membuka pintunya sendiri dan masuk kedalam.
Onew Pov
“Chagiya…!”
panggilku saat memasuki kamar yang di tiduri istriku semalam. Kulihat ranjang
kamar ini. Tidak ada ? kemana dia ?
“Chagi,
kau sedang mandi kah ?” lagi-lagi tak ada respon darinya. Lalu kubuka pintu
kamar mandi yang berada di dalam kamar ini, tempat itu kosong, Mikyo tak ada di
sana .
Sebenarnya dimana dia ? tiba-tiba saja aku merasa khawatir dengan keadaanya.
Segera kucari dirinya di seluruh ruangan Apartment ini, hasilnya nihil, tempat
terakhir yang belum ku lintasi adalah dapur, dengan cepat aku menuju kesana.
Saat
aku sampai di dapur, lagi-lagi aku tak bisa menemukan istriku, sampai akhirnya
mataku melihat segelas susu yang masih hangat di meja makan, mumpung aku sedang
lelah karena terus mencarinya, segera kuminum susu itu, tapi langsung
kumuntahkan setelah meminumnya.
“Aaaarrgghh…
minuman apa ini ? kenapa rasanya hancur sekali, ASIN !” omelku seraya meminum
air mineral yang berada di lemari es hanya untuk menetralkan kembali indra
perasaku. Lalu aku berbalik menuju ke gelas tsb. Berniat untuk membuangnya.
Tapi saat aku akan membuangnya, aku menemukan secarik kertas yang berukuran
kecil dan bertuliskan,
To : Namja Egois
“Morning Jinki Oppa J. Apa pagimu
cerah ?
Aku hanya ingin tahu, bagaimana
rasanya
Susu buatanku yang berada di meja
makan hmm ?
Apakah enak ? kalau enak, kapan-kapan
akan
Kubuatkan lagi untukmu,
Susu itu special hanya untukmu…!”
From : Yeoja yang tersiksa
Setelah
ku baca tulisan itu, rasa kesalku seketika muncul kembali. Kuremas-remas kertas
itu lalu kubuang sembarangan.
“Aisshh…
yeoja yang tersiksa katanya ! jadi dia yang melakukan ini semua, yeoja itu
benar-benar !” umpatku kesal. Sudahlah, sekarang aku tak peduli denganmu. Aku
menyesal mencarimu tadi.
Kuputuskan
untuk berangkat ke kantor saja setelah itu. Saat perjalanan, tiba-tiba ponselku
berdering, dan yang menelpon adalah Jjong. Namja yang pernah di cintai oleh
Mikyo dan berniat untuk membawa Mikyo kawin lari.
“Nde
yoboseyo ?” ucapku dingin. “Yoboseyo Hyung, maaf menggangu, apa Mikyo-ssi
sedang bersamamu ?” tanyanya yang membuatku emosi, ketika mendengar nama yeoja
tengik itu. “TIDAKK !! kenapa tidak kau telpon saja ponselnya !” bentakku.
“YA!! Hyung kenapa kau jadi marah padaku, tadi aku sudah menghubunginya tapi
ponselnya tidak aktif mangkanya aku menelponmu, kau tahu hari ini dia harus
chek up ke Rumah Sakit, tadi Hyemi-ssi atau Dokter Kandungannya itu menanyakan
istrimu padaku !” omelnya kesal.
“Maaf
Jjong-ah, aku sekarang sedang sibuk, jadi jangan hubungi aku lagi, soal Han
Mikyo jangan tanyakan lagi padaku !!” seruku padanya. Tutt…
Sesampainya
di kantor, aku segera menuju ke ruanganku dengan raut wajah yang masih marah,
sampai-sampai para pegawaipun menyapaku dengan takut saat aku melintasi mereka.
Aku jadi begini itu, kalau bukan karena Han Mikyo, terus siapa lagi ?
Aisshh
benar-benar yeoja menyebalkan.
Drrrttt…drrttttt… setelah tahu kalau si penelpon adalah
mertuaku, segera kujawab panggilan itu.
“Yoboseyo
Eomonim?” sapaku. “Nde…, Onew-ah apa sekarang kau sedang berada di
kantor
?” tanyanya. “Geurom, wae ?” jawabku. “Onew-ah, bisakah kau meluangkan waktumu
untuk bertemu dengan Eomonim besok lusa ?”
“Nde ?” tanyaku singkat.
“Eomonim…
ingin membicarakan sesuatu denganmu lusa, jadi luangkan waktumu ya ? temui saja
Eomonim di restaurant depan kantor ‘Lee Group’ !!” perintah mertuaku. “Nde
ageseumnida Eomonim !” jawabku. “Oh ya, istrimu sekarang sedang bersama Eomonim
di Gangnam jadi jangan mengkhawatirkannya, kau juga bersabarlah dengan ulah
anehnya itu !” terang Eomonim padaku, jadi yeoja itu sedang bersama keluarganya
ternyata, baiklah kalau itu memang keinginanya. Segera kuakhiri panggilan kami.
__________________________
@ Restaurant
Setelah
menyelesaikan meeting dengan rekan kerjaku tadi, dengan cepat aku pergi untuk menemui
mertuaku di restaurant yang berada di depan perusahaan Appa.
Sesampainya
di restaurant, aku segera masuk dan ternyata Eomonim sudah duduk manis di kursi
pelanggan sambil melambai dan tersenyum kearahku. Akupun juga tersenyum
kepadanya.
“Annyeong
haseyo Eomonim… mian, aku terlambat ! soalnya di kantor ada meeting, jadi aku
tidak bisa meninggalkannya !” kataku sambil membungkuk hormat kearahnya.
“Nde
gwenchana…, duduklah !” aku menurut. “Apa yang Eomonim ingin bicarakan
denganku
?” kulihat mertuaku itu mendesah sebelum menjawab pertanyaanku.
“Temui
istrimu ke rumah dan akurlah dengannya, Eomonim sudah tidak tahan dengan sikap
egois kalian berdua. Eomonim juga kasihan melihatmu hidup sendiri di Apartment
sebesar itu !” kata Eomonim. “Mianhae…!” kataku singkat, kurasakan tangan
Eomonim sekarang sedang memegang tanganku.
“Ayolah…
Onew-ah, mengalahlah untuknya sekali ini saja, kau tahu kan resiko orang hamil
memang seperti itu, dia jadi mudah marah, sangat sensitive terhadap sesuatu dan
selalu ngidam yang aneh-aneh, jadi Eomonim mohon bersabarlah menghadapi
keinginan istrimu itu !” jelas Eomonim.
“Selama
ini aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk merawat Mikyo-ah dan calon anak
kita, Eomonim. Tapi kalau permintaan yang terakhir kalinya itu, menurutku sudah
kelewatan, jadi mana mungkin aku bisa mengabulkannya, Eomonim … kau pasti tahu kan bagaimana perasaanku
saat ini ?” kataku. Beliau mengangguk dan tersenyum getir.
“Nde,
Eomonim mengerti perasaanmu Onew-ah, maka dari itu minta maaflah pada istrimu
dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan yang sudah membuat Mikyo-ah marah
seperti waktu itu !” sergah Eomonim. Aku mengangguk. “Nde… akan kuusahakan !”
kataku.
Sampai
akhirnya…
“YA
!! Eomma… kenapa kau menemui namja itu sih ?” bentak seorang yeoja sambil
menatap benci kearahku, yang kuketahui adalah istriku. “Chagiya… jangan
berteriak sembarangan, malu di lihat sama orang lain !” ujar Eomonim sambil
menatap anak sulungnya itu.
“Biarlah…
aku tidak peduli, ayo kita pulang ! Eomma kurang kerjaan ya, untuk apa Eomma
mengobrol dengan namja egois seperti dia ?” ucapnya dingin. Aigooo…
kata-katanya itu membuat hatiku sakit sekaligus juga merasa bersalah padanya.
Lee Mikyo, kenapa penampilanmu sekarang berbeda, kau sungguh kusut, tidak
sesegar seperti biasanya.
“Mikyo-ah…
jangan bicara seperti itu, dia suamimu chagii… dan darimana kau tahu kalau
Eomma ada disini ?” kata Eomonim.
“Aku
tahu dari Dongguk-ah dan Mwo ?? Setahuku, aku tidak pernah menikah dan
mempunyai suami seperti dia Eomma.” Ujar Mikyo. DEG !!
“Maksudmu
?? Aissh Eomma sudah tidak tahan dengan ulahmu itu Chagiya, bukan Suamimu yang
egois tapi kau !” kata Eomonim kesal.
“Eomma…
kenapa kau menyalahkanku ?” omel Mikyo. Terima kasih Eomonim kau sudah
membelaku, saranghae.
“Sekarang,
cepat selesaikan masalah kalian, Eomma tinggal !” perintah Eomonim.
“Eomma…
ikut !” rengek Mikyo, Aaahh aku sangat merindukanmu Chagiyaa… kenapa kau
sekarang jadi seperti ini. “Shireoo…!” bentak Eomonim sambil berlalu.
Sekarang
hanya ada aku dan Mikyo-ah di tempat kami duduk tadi.
Dia
hanya manyun dan tidak berniat untuk duduk. “Duduklah !” perintahku. Lalu dia
melihatku dengan tatapan benci yang amat sambil melipat kedua tangannya di dada.
“Shireo…
gomawo ! permisi !” ucapnya dingin sembari berlalu dari sini. Tapi segera ku
tahan pergelangan tangannya. “Mianhae !” ucapku tulus. Ia menoleh kaearahku.
“Kumohon
lepaskan tanganmu dariku !” katanya. “Andwae !! sebelum kau memaafkanku, aku
tidak akan melepaskannya !” kataku padanya. Dia memejamkan matanya dan mendesah
dalam. “Baiklah… aku memaafkanmu, jadi sekarang jauhkan kulitmu itu dari
tubuhku !” katanya dingin.
“Jeongmal
?? tapi apa maksudmu kau berbicara seperti itu Chagiya…? Aku ini suamimu, terus
kenapa kau tidak mau ku sentuh ? bahkan hanya memegang tanganmu saja tidak
boleh
?” ucapku tidak terima. “Oppa… bukankah aku sudah memaafkanmu tadi, jadi cepat
lepaskan tanganmu dariku !” ucapnya dengan mata berlinang. Segera kulepas tanganku
dari tangannya. Ia lalu berbalik dan berlalu.
Kuikuti
dirinya sampai keluar dari restaurant ini. Saat dia akan menaikki sebuah taksi,
segeraku tahan tangannya dan membawa dirinya masuk ke dalam perusahaan besar
yang ada di hadapan kami. Selama kami berjalan di loby, ia terus meronta dan
berusaha melepaskan tangannya dariku. Untung saja sekarang jam makan siang,
jadi para pegawai jarang ada yang berkeliaran. Sesampainya di ruanganku, dengan
cepat kupojokan dirinya sedikit kasar ke dinding dan kuhimpit tubuhnya.
“Aww…sshh,
Oppa kau ?” rintihnya. “Mian, kau tahu aku sudah berusaha berbaik hati padamu
tadi, aku sudah muak dengan sikapmu itu, kau sungguh membuatku kesal
Mikyo-ah
!” umpatku tepat berada di depan wajahnya.
Onew Pov End
Mikyo Pov
Kurasakan
hembusan nafasnya yang hangat menerpa wajahku. Aku tahu dia sangat marah saat
ini.
“Lantas
?” kataku singkat sambil menatap lekat matanya. “Aku bingung menghadapimu lagi
Mikyo-ah, jadi sekarang katakan maumu itu sebenarnya apa ? bercerai kah ? bukannya
kau menyesal menikah denganku ?” katanya dingin yang sukses membuatku
membelalak kaget.
“Mwo
? bercerai kau bilang ? bagaimana bisa kau berbicara seperti itu padaku LEE JIN
KI ?” bentakku kesal. “Bukankah bercerai itu yang kau harapkan hah ?” bentaknya.
PLAKKKK…
Satu
tamparan yang cukup keras sukses mendarat di pipi kanan suamiku, aku sudah
tidak tahan dengan omongannya itu, sebenarnya aku sudah ikhlas memaafkannya
tadi, tapi kali ini…
“SUDAH
PUASKAH HAH ?? KENAPA MESTI ADA
NAMJA PABO SEPERTI DIRIMU ITU DI DUNIA INI SIH ?? kau kira bercerai itu hal
yang ku harapkan ?? TIDAK OPPA…!! Kau salah besar, dan kalau bercerai memang
jalan yang terbaik untukmu, aku akan melakukannya, biar aku menjadi orangtua
tunggal untuk anakku. Jadi kau tak usah repot-repot mengurusi
hidupku
lagi !” kataku panjang lebar dengan airmata yang terus keluar. Setelah itu aku
berlalu dari ruangan ini.
“Mikyo-ah
!” pangilnya. Aku berbalik. “Oh ya…, asal kau tahu saja aku sudah memaafkanmu
sejak tadi Oppa, terima kasih atas perhatianmu selama ini, aku tidak mau
memberi kesan jelek dengan mantan suamiku nanti, satu lagi Nan Jeongmal
Saranghaeyo~…!!” ucapku tersenyum getir sembari membungkuk padanya dan seetelah
itu keluar dari ruangan. Sebenarnya hatiku sangat sakit saat mengatakannya
tadi.
Greeepp
!!
Kali
ini aku sudah tidak bisa kalau tidak menangis dengan keras. Dia memelukku
dengan sangat erat, hangat. Aku sangat merindukan pelukan ini, aku harap
pelukan seperti ini selalu menemaniku.
“Hajimaa…
hajima jebalyo~ ! mianhae… jeongmal mianhae Chagiya…! Aku menyesal sudah
mengatakan itu semua, sungguh aku tidak bisa hidup tanpamu !!” katanya sambil
terisak, sampai-sampai pundakku basah karena terkena airmatanya.
“Jinjjayo~
?” tanyaku. Dia mengangguk. “Nde aku serius, ayo pulang dan tinggal bersama-sama
lagi !!” katanya. Aku menggeleng, seketika ia langsung melepaskan pelukannya.
“WAE
??”
-TBC-
aduh.... ini kenapa lagi?? -_-
BalasHapusmaklum aja ibu hamil emg seperti itu #bermonolog
hahaha sabar nyu... kan masih ada aku dsini... *ngedip2 genit* #plak
haha next part ending kan? izin baca nee :)